Tuesday, July 26, 2011

Renungan: segala yang bermanfaat itu buat diriku dan dirimu #1

+++



Islam mungkin sedang membangun dan bangkit di dalam dan kebanyakan negara saban hari..

namun diri,
tanyakanlah kepada dirimu,
sejauh mana Islam telah membangun di dalam jiwamu?
sejauh mana dirimu memahami Islam?

Islamnya dirimu hari ini..
atas tafsiran siapa?

aqidah yang diperjuangkan,
ke arah mana?

+++

kerana kita akan mati...
mungkin 10 tahun akan datang..
atau,,
mungkin 10 saat dari sekarang~
siapa boleh jamin mata yang sedang menyoroti skrin ini masih berpeluang menjenguknya lagi pada esok hari?

kebanyakan manusia bila sudah lanjut usia baru teringat tikar sejadah, baru teringat kain kafan..

owh.
baru teringat,,
jika tidak teringat?

semakin tua seseorang itu sepatutnya semakin taat kepada agama dan makin hebat amalnya..

opss,,tetapi bagi fahaman sedia ada...
apakah ia sekadar solat,puasa sahaja?

kini,ramai manusia yang makin lanjut usia baru ingin memulakan ketaatan kepada agama...
alhamdulillah,,

tetapi...
dengan apakah diri disibukkan tatkala zaman muda bergetah dahulu?

itupun jika sempat menjejak usia tua, jika tidak sempat...

nak jawab apa depan Allah kelak ye?

ke mana harta dihabiskan?
ke mana ilmu dan kelebihan dicurahkan?
ke mana diluangkan waktu muda?

wahai diri,
hitunglah dirimu sebelum dirimu dihitung kelak~

jangan tanya apa yang agama Allah, berikan kepadamu..
tetapi persoalkanlah..

apa yang kamu sumbangkan kepada agamaNya?

"Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaKu."
 [QS; Az Zariyat(51): 56]

+++

mencetus kefahaman untuk berjuang..
tidak sama dengan cetusan semangat untuk berjuang..

berjuang menurut wahyu..
tidak sama dengan menurut nafsu..

+++

kita mungkin boleh mengubah pola pemikiran seseorang, tetapi tidak bermakna kita mampu mengubah keinginnya..

jangan berharap seseorang memahami kita,
sebelum kita memahaminya terlebih dahulu...

+++

"Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian(dengan dunia) lagi berpaling (dari akhirat).

Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al Quran pun yang baru (di-turunkan) dari Tuhan mereka, melainkan mereka mendengarnya, sambil mereka bermain-main,"
[QS; 21: 1-2]

lihat diri sendiri...

sejauh mana kita mempersiapkan diri menghadapi kematian yang tidak tahu entah bila...

malang sekiranya hari-hari berharga kita habiskan dengan keseronokan berhibur dan bersenda tanpa beramal untuk mendekatkan diri pada keagungan Allah Azza wa Jalla....

lebih malang jika kemaksiatan sudah sebati dalam diri, hingga tidak mampu menilai kebenaran atau kebatilan yang mengelilingi diri...

tatkala dibangkitkan di perhimpunan teragung...

kita mungkin beralasan, " aku tidak cukup masa untuk itu dan ini..."

ke mana di habiskan usia kita?
kita sibuk dengan apa?

sedangkan ramai lagi manusia yang tidak cukup masa namun tetap mampu menegakkan tulang belakangnya untuk berdiri menghadap Allah di malam hari,
namun tetap mampu mengerjakan solat pada awal waktu sekalipun sibuk menyelubungi dan sebagainya..

apalah pentingnya kesibukan mengejar dunia berbanding kesibukan mempersiapkan diri untuk akhirat kelak?

jawab soalan ini, tanyakan kepada diri!

tatkala diperingatkan dengan ayat-ayat Allah s.w.t, ke mana hati kita di sorongkan?

sama ada kita mengambil pengajaran atau berpaling...

itulah diri kita pada hari ini..
dan pada hari kelak...

tiada lagi yang diselindung, maka setiap detik waktu akan dipersoalkan...

" apakah kau tidak pernah diperingatkan?"
" apakah tindakanmu setelah diperingatkan?"

jangan tangisi kegagalan dunia..
sebaliknya,
tangisilah sekiranya tiada kemenangan yang bakal diperoleh di akhirat sana~

+++

jangan pernah berasa iman sudah mantap jika ukhwah imaniah masih goyah!

"Tidak sempurna iman seseorang itu, sehingga dia mengasihi saudaranya, sebagaimana dia mengasihi dirinya sendiri."
-HR Muttafaq 'alaih-


bagaimana Islam akan terus membara aura kebangkitanya jika ukhwah dan tarbiyah masih belum beres?

di mana-mana Islam sedang bangkit,
tak perlu lihat jauh sangat..
teliti diri sendiri..
sejauh mana Islam itu telah bangkit dan diaplikasikan dalam diri sendiri saban hari?



+++

Tuesday, July 19, 2011

Iklan: peluang yang tidak patut dilepaskan, dapatkan segera! :)

Dengan nama Allah

Perlukan bahan untuk mengisi kekosongan jiwa?

dapatkan majalah kontemporari ini, anda pasti terkesima dengan bahan yang terkandung di dalamnya.
insyaAllah bermanfaat buat semua lapisan masyarakat!

harga juga sangat berpatutan.
Hanya RM 3.00 di seluruh Malaysia!

ke arah generasi rabbani~

"Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia,
"Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah."
Akan tetapi (dia berkata),
"Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani (pengabdi-pengabdi Allah), karena kamu selalu mengajarkan kitab(Al Quran) dan disebabkan kamu tetap (terus) mempelajarinya."

[QS; Ali 'Imran(3): 79]


Monday, July 18, 2011

PERKONGSIAN: Fatamorgana Kehidupan

Dengan nama Allah


Dunia umpama air laut...
makin diminum ia, makin haus terasa..



makin dikejar kesenangan dunia, 
makin tidak puas rasanya...

saban hari,

manusia makin buas memburu dunia..
dengan pelbagai cara dan rencana...
pelbagai alasan dan hujah...

sudahlah wahai insan...

bernilai sangatkah kesenangan dunia ini jika dibandingkan kesenangan abadi di akhirat kelak?

Sungguh dangkal pemikiran jika hanya bercita-cita mengaut keuntungan dunia sedangkan amanah yang lebih utama dariNya dipinggirkan...

dunia..

memperolehinya membuatkan kita girang hati..
tidak dapat dunia, kita susah hati!

pernahkah kita susah hati jika sehari tidak membaca Al Quran?
pernahkah kita susah hati jika tertinggal solat malam?
pernahkah kita susah hati dengan keadaan umat Islam saban hari?

jika pernah..

sejauh mana kita mengekalkan usaha menyegarkan ia di dalam jiwa agar diterjemah menjadi bahasa amal dan pengorbanan?

pernahkah kita susah hati, jika gagal menjadi hambaNya yang mulia?!

apa yang kita selalu harapkan daripada kata-kata kita daripada manusia?

agar mereka kagum dengan kata-kata kita?
atau..

mereka makin dekat dan tunduk hanya pada Allah semata?

apakah kita hanya seronok membuat manusia terkesima dengan lenggok bahasa?

maka,
sampai bila-bila tidak akan wujud perubahan...
yang tua akan mati dan yang muda akan mewarisi kedangkalan yang tua..

sungguh sia-sia...

Apalah gunanya Rasulullah s.a.w dan para sahabat dan sahabiah r.a. berhempas pulas menyebar risalah Islam, risalah Tuhan kepada sekalian alam jika umat Islam hari ini masih mementingkan peruk nasi sendiri?

dan masih berfikir di dalam tempurung?

mengharapkan perubahan namun diri sendiri tidak mampu dikendali ke landasan Al Quran dan sunnah...

yang mengendali diri kita selama ini siapa?

nafsu?
atau..

wahyu?!

ketahuilah wahai insan,

engkau mempunyai akal yang sihat untuk berfikir....

hartamu menggunung kelak tidak mampu menyelamatkanmu dari kemurkaan Allah s.w.t..
kelak setiap 1sen akan dipertanggungjawabkan!

dunia ini tidak lebih daripada seekor bangkai kambing yang busuk!

+++

Jabir bin Abdullah r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berjalan melewati pasar sementara orang-orang berjalan di kanan kiri beliau.
Beliau melewati seekor anak kambing yang telinganya kecil dan sudah menjadi bangkai.
Beliau lalu mengangkatnya dan memegang telinganya, seraya bersabda :

 “Siapa diantara kalian yang mau membeli ini dengan satu dirham (saja)?”.
Mereka menjawab, “Kami tidak mau membelinya dengan apapun. Apa yang kami bisa perbuat dengannya?” Kemudian beliau SAW bertanya,
“Apakah kamu suka ia menjadi milikmu?”. Mereka menjawab, “Demi Allah, seandainya ia hidup ia adalah aib (cacat), ia bertelinga kecil, apalagi setelah ia menjadi bangkai?”. Maka beliau SAW bersabda,

“Demi Allah, DUNIA INI LEBIH HINA bagi Allah daripada bangkai ini dalam pandangan kalian.”
(HR Muslim)

+++

itulah dunia,
disimpan di dalam hati,
menjadikan hati bertambah busuk dengan kekufuran...

ingatlah wahai insan,

kemewahan harta itu hanya akan membuatkan dirimu makin mudah untuk ingkar kepada Allah s.w.t, sekalipun kita tidak menyedarinya...

kerana jelas firmanNya;

"Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatan, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya."

[QS; Saba' (34) : 34]



manusia yang diulit dengan kemewahan,
amat mudah untuk menjadi kufur..amat payah untuk bersyukur~

realiti sudah terbukti saban hari...
apakah kita tidak membuka mata hati?

negara-negara Islam sungguh mewah kini...
namun, apa gunanya kemewahan mereka itu untuk manfaat di jalan Allah s.w.t?

tidak lain hanya menambah kelalaian di dalam diri!
firman Allah s.w.t lagi;

"Bermegah-megahan telah melalaikan kamu
sampai kamu masuk ke dalam kubur.
Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),"

[QS; At Takaastur(102): 1-3]



lupakah kita bagaimana generasi para sahabat yang zuhud dengan kehidupan dunia?

apakah mereka miskin?
tentu sekali tidak!

mereka kaya tetapi mereka tidak bermewah-mewahan!
benar,
umat Islam perlu kaya...tetapi bukan bermatlamatkan kemewahan dunia...



pernah dengar nama  Sa’id bin Amir Al Jumahi?

seorang sahabat dan juga Gabenor di  sebuah negeri bernama Hims…
mengutamakan akhirat lebih daripada segalanya,kerana kezuhudannya menyebabkan namanya   tersenarai dalam senarai nama rakyat yang layak menerima zakat…
diberikan 9000 dinar oleh Umar r.a, sedinar pun tidak disimpan..malah kesemuanya diberikan kepada rakyat yang memerlukan..

boleh dikatakan, dapur rumahnya tidak pernah berasap kerana tidak pernah makan makanan yang dibakar…
sedangkan dia seorang pemimpin kepada rakyatnya!

-Sa’id bin Amir adalah orang yang membeli akhirat dengan dunia, dan ia lebih mementingkan Allah dan RasulNya melebihi selainnya-

(Ahli sejarah)




Itulah luar biasanya produk dakwah Rasulullah s.a.w.

Akhir kalam..
berfikirlah lebih jauh sebagai muslim yang berakal sihat,

dunia diambil sekadar perlu,
agar nafsu tidak membelenggu…

letakkan dunia di genggaman tangan, bukan di nurani…




Allah Maha Tahu.

Wednesday, July 13, 2011

Luahan: Manusia itu hamba Kebaikan

Bacalah Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani





manusia ibarat hamba kepada kebaikan..

kerana kebaikan itu indah,
kerana kebaikan itu fitrah,

berbuat baiklah, maka dirimu akan disayangi dan dihargai..
jika bukan dari penduduk duniawi,
penduduk ukhrawi masih ada berduyun-duyun merinduimu~

J

dongaklah ke langit, kagumi keagungan Yang Maha Agung,



betapa kerdil diri, malu rasanya mengimpikan syurga yang abadi..
di sisiNya tersemat kemuliaan hambaNya yang mencintai kebaikan..

carilah manusia paling jahat di dalam dunia ini yang WARAS akalnya,
pasti tidak mahu jua dirinya dizalimi..

kerana kebaikan itu penawar~
wajah yang berkerut menjadi tenang dengan seukir senyuman..
:)

kerana kebaikan itu memberi kedamaian~
semua manusia inginkan kebaikan..

namun,
berapa ramai yang mencintai dan merindui kebaikan?

berapa ramai pula yang sanggup mempertahankan indahnya kebaikan?

berapa ramai pula yang sudi mengorbankan segalanya demi memperjuangkan sebuah kebaikan?


berbisik ke dalam sanubari,

adakah aku cukup baik di sisi Allah?

kerana kebaikan itu dari Ilahi~

“Barangsiapa dikehendaki oleh Allah akan diberikannya KEBAIKAN dan keutamaan, niscaya diberikan kepadanya KEFAQIHAN DALAM BIDANG AGAMA.” 
-HR Muttafaq ‘alaih-


Kejarlah sebanyak mungkin mutiara kebaikan itu..
kekayaan harta, ketinggian jawatan..semua itu mampu diganti, namun kebaikan dari Ilahi, 

di mana mahu cari ganti?

tidak cukup dengan kebaikan, keikhlasan menjadi titik tolak penerimaan amalnya insan…


“Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya.”

[QS; An Nisa’(4): 125]



Diri yang faqir dan dhaif di sisiNya..
hanya mendamba keampunan dan redhaNya~
tiada lain, cukuplah Allah bagiku….

hidup matiku, hanya untuk berserah diri kepada Dia…
maka, cintailah kebaikan seumur hayatmu..

di situ tersembunyi keredhaanNya…

“Maka berlumba-lumbalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

[QS; Al Baqarah(2): 148]



Tuesday, July 12, 2011

PERKONGSIAN: hanya ingin menjadi yang terbaik di sisiNya

Bacalah Dengan Nama Allah yang menciptakan kau dan diriku..





‘Umar al-Khattab RA duduk bersama dengan sekumpulan sahabat. Beliau berkata kepada mereka, “nyatakan harapan kamu!” Salah seorang daripada mereka berkata, “impianku adalah untuk memiliki emas yang dapat memenuhi rumah ini, agar aku dapat membelanjakannya di jalan jihad.”

Kemudian ‘Umar berkata lagi, “nyatakan harapan kamu!” Seorang lagi sahabat berkata, “impianku adalah agar rumah ini penuh dengan permata dan mutiara agar semuanya dapat kubelanjakan untuk jihad dan kebajikan fi sabilillah.”

‘Umar berkata lagi buat kali yang ketiga, “nyatakan harapan kamu!” Lalu sahabat-sahabat yang ada berkata, “kami sudah tidak tahu apa yang patut diperkatakan lagi wahai Amirul Mu’minin.”

Lalu ‘Umar berkata, “harapanku ialah agar rumah ini penuh dengan pemuda seperti AbuUbaydah ibn al-Jarrah,Muaz ibn Jabal dan Salim budak suruhan Abu Huzaifah, agar mereka semua dapat digunakan bagi meninggikan kalimah Allah!”

Sahabat unggul Rasulullah s.a.w  saidina Umar ibnu Al Khattab r.a menggambarkan betapa penting sosok yang mantap ditarbiyah seperti para sahabat untuk membela dan meninggikan kalimah tauhid.. merekalah para sahabat produk didikan (tarbiyah) Rasululullah s.a.w  yang kental keimanannya kepada Allah Azza wa Jalla..

Menduduki sebentar panggung wayang pentas sirah perang Mut’ah,mari bayangkan~

para pejuang Islam menentang angkatan Rom yang jauh lebih ramai,kuat dan lebih lengkap senjatanya.
Zaid ibnu Haritsah berjuang bermati-matian menjunjung panji Islam hingga akhirnya jasad menjadi korban demi kesyahidan.

Panji Islam lantas disambut Jaafar ibnu Abi Thalib dengan patuh dan penuh tanggungjawab mengibar panji Islam, putus tangan kanan, panji Islam disambut pula dengan tangan kirinya, putus tangan kirinya..
Maha suciMu ya Allah,

sungguh taat si Jaafar mempertahankan lambang kesucian agamaMu
Tatkala kudung tangan kanan dan kirinya, Jaafar dengan penuh kesakitan berusaha menegakkan panji Islam dengan sisa tangan yang masih berbaki, meskipun darah bercucuran seperti keluar dari paip..

Sudah ketetapan Allah Azza wa Jalla, akhirnya insan mulia itu rebah syahid dibunuh si kufar…
Saban hari, saat agama Allah ini dijadikan bahan gurau senda dan dirobek kesuciannya oleh musuh-musuh Islam yang terdiri dari Yahudi dan Nasrani serta sekutunya yang terdiri dari kaum munafik itu sendiri, saat bila mana syariat Allah Azza wa Jalla tidak lagi diangkat tinggi dan dimuliakan,saat bila mana hanya dorongan nafsu dan bisikan syaitan menjadi raja penguasa dunia…

Namun,
Adakah sama perasaan kita dengan kedua-dua orang sahabat yang luar biasa imannya itu tadi?
Berapa ramai antara kita yang sanggup korbankan segalanya demi kedaulatan Islam dan berjuang bermati-matian memperjuangkan Islam seperti mana para sahabat di zaman Rasulullah s.a.w dahulu?
adakah hati kita lebih memilih dunia berbanding berjihad dengan ikhlas demi mengharap tidak lain hanya redha Allah s.w.t?

Adakah kita selesa dengan kemunduran umat Islam hari ini?

Sungguh, umat Islam saban hari terlalu taksub dengan kemewahan dan kesenangan palsu duniawi sehinggakan sebilangan besar para insan yang mengaku dai’e mengetepikan semangat jihad yang sepatutnya dituip ke dalam jiwa para pemuda dengan aqidah yang sebersih-bersihnya!

Sedangkan Rasulullah s.a.w dan para sahabat bermati-mati demi menyampaikan agama Islam sebagai rahmat untuk umat hari ini..

Apakah kita sekadar berpeluk tubuh dan terkinja-kinja dengan yakin Islam akan menang tanpa berjihad di jalanNya?
Adakah islam akan menang dengan peribadi umat hari ini?
fikirkanlah jawapannya sendiri….

Sikap pembela Islam seperti yang Allah Azza wa Jalla firmankan inilah yang sepatutnya membara di dalam jiwa para pemuda;


“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka.

Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka MEMBUNUH atau TERBUNUH. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah?
Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.”

[QS; At Taubah(9): 111]


Putar kembali kepada topik asal, kerana itu pentingnya TARBIYAH dan MENTARBIYAHI.
lihat Taj Mahal yang indah itu..





apakah ia akan kekal tersergam kukuh jika tiang-tiang pancangnya tidak cukup kuat dan stabil?

lihat pula menara berkembar KLCC yang dikagumi ini..





adakah ia akan mampu dibina dengan keluli dan asas yang lemah dan berkualiti murahan?

Begitu jualah dengan keagungan agama suci Allah s.w.t, Islam itu indah, Islam itu sebagai rahmat buat sekalian alam..





mana mungkin terlihat keindahan Islam jika figura yang mengaku Islam tidak kental iman serta salim aqidahnya..
mana mungkin jua Islam itu menjadi rahmat sekalian alam jika jiwa yang mengaku Islam tidak berjihad membawa risalah kebenaran dan tidak berani menghadapi keperitan jalan dakwah..





Jangan pernah mengharap kesenangan jua keselesaan dalam jalan dakwah dan jihad..
Islam tidak akan menang jika sunnatullah tidak dipatuhi..firman Allah Azza wa Jalla;

“Telah pasti datangnya ketetapan Allah maka janganlah kamu meminta agar disegerakan kedatangan nya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.”

[QS; An Nahl(16): 1]



Mulakan dengan Tarbiyah diri dengan Al Quran dan sunnah Rasulullah s.a.w dan Tarbiyahi keluarga dan umat Islam…

firman Allah Azza wa Jalla;


“Wahai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh.
 Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti.”

[QS; Al Anfaal(8): 65]


Dari zero kepada hero..segalanya dengan tarbiyah.
Apa yang dikejar sebenarnya?
Kejarlah redha Allah dan jadilah hamba yang terbaik di sisiNya seperti mana generasi para sahabat telah mencorakkan dengan izin Allah.

“Kamu(umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.”

[QS; Ali ‘Imran(3): 110]


amar ma’ruf, nahi mungkar…dalam erti kata lain, BERDAKWAHLAH dalam pada diri sendiri BERIMAN kepada Allah..





dan Allah Azza wa Jalla Maha Mengetahui segalanya..

PERKONGSIAN: Nuansa Tarbiyah

Bacalah dengan Nama Allah yang menciptakan segala kejadian..

tarbiyah, tarbiyah..dan tarbiyah.
apakah tarbiyah itu?





dan tarbiyah yang bagaimana amat dituntut?

“Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia;
"Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani(pengabdi-pengabdi Allah), karena kamu selalu mengAJARkan Kitab(Al Quran) dan disebabkan kamu  memPELAJARInya.”

[QS; Ali ‘Imran(3): 79]



Mengajak kepada nama atau kepada Maha Pencipta?

Katakanlah(Muhammad);

"Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang yang musyrik."

[QS; Al Furqan(25): 74]


Membina insan atau mempromosi diri?

“Mereka berjasa kepadamu dengan keIslaman mereka. Katakanlah,

”Janganlah kamu merasa berjasa kepadaku dengan keIslamanmu, sebenarnya Allah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjukkkan kamu kepada keimanan, jika kamu orang yang benar. ”

[QS; Al Hujurat(49): 17]


Melahirkan pendukung atau mengumpul penyokong?

“Sungguh, Allah telah menolong kamu(orang beriman) di banyak medan peperangan, dan perang Hunain, ketika jumlahmu yang besar itu membanggakan kamu, tetapi jumlah yang banyak itu sama sekali tidak berguna bagimu, dan bumi yang luas itu terasa sempit bagimu, kemudian kamu berbalik ke belakang dan lari tunggang langgang.”


[QS; At Taubah(9): 25]



Di mana nilai ketaqwaan, kerendahan hati dan aqidah yang salim hanya kepada Alla Azza wa Jalla?

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.

[QS; Ali ‘Imran(3): 102]

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”

[QS; Al A’raf(7): 55]


Di mana erti takut dan tunduk patuh pada keagungan Allah Azza wa Jalla?

Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.

[QS; Al Anfal(8): 2]



Siapakah pemimpin yang adil?
~~

kepimpinan yang dikurniakan, bukanlah suatu kemulian..ia adalah tanggungjawab dan amanah dari Allah Azza wa Jalla..

“Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawaban atas apa yang ia pimpin”.

-HR Mutafaq ‘alaih-

Sungguh berat tanggungjawab pemimpin yang adil itu, manakan mungkin sehingga pemimpin yang adil itu termasuk dalam golongan yang dimakbulkan doanya;

“Tiga golongan yang tidak ditolak doa mereka, iaitu doa seorang yang berpuasa hingga dia berbuka, doa pemimpin yang adil dan doa orang yang dizalimi. Doa-doa mereka itu diangkat Allah ke atas awan, lalu dibuka pintu-pintu langit, Allah s.w.t akan berfirman: Demi kemulianKu, Aku akan menolongmu…”

-HR Tirmidzi-

“dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawaban atas apa yang ia pimpin.”

Apakah jawapan si pemimpin jika orang yang dipimpin bermaksiat dan ingkar suruhan Allah Azza wa Jalla?

“pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.”

[QS; An Nur(24): 24]


Wahai diri,
ketahuilah setiap daripada kita adalah pemimpin, jika tiada orang yang kita pimpin..
tetap kita adalah pemimpin!

kita memimpin diri kita agar tidak terjerumus ke kancah kemaksiatan dan berpaling dari kebenaran kalam Tuhan…
kerna tiada siapa mahu dirinya dihumban ke dalam neraka Allah Azza wa Jalla.
takutlah kepada Allah, bertaqwalah dengan sebenar-benar taqwa…

Hendak jadi pemimpin atau sandang jawatan/pangkat?

pastikan diri bukan sahaja beriman malah bertaqwa..
dan,
jangan lupa kepada orang-orang yang ingin dipimpin, pastikan mereka takut dan tunduk hanya kepada Allah Azza wa Jalla,beriman dan bertaqwa hanya kepada Allah Azza wa Jalla…

bukan saya kata, tetapi Allah yang berfirman;

“..dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.

[QS; Al Furqan(25): 74]

agar di akhirat kelak, kita mendapat perlindungan dan syafaat dariNya..

asasnya adalah..

TARBIYAH diri, keluarga dan umat!

Wahai orang-orang yang beriman!
 peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan(mereka para malaikat) selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

[QS; At Tahrim(66): 6]

Monday, July 4, 2011

'CAHAYA'

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, 

[QS; Al Alaq (96): 1]



curahan dari hati ke lubuk lubuk hati yang paling dalam agar kesannya terus berbekas:

Al Quran itu sebuah kebenaran,
maka..
apabila disebut kebenaran, terbit keindahan dari kalam Tuhan..
kebenaran itu indah~
namun, sejauh mana kita mendefinisikan indahnya Al Quran dalam titian hidup kita?

antara ramai manusia yang membaca Al Quran, berapa ramai yang konsisten membacanya?

antara ramai manusia yang konsisten membaca Al Quran, berapa ramai pula yang mengetahui apa yang dibacanya?

antara ramai manusia yang mengetahui apa yang dibacanya, berapa ramai yang memahaminya dengan mata hati?

antara ramai manusia yang memahami Al Quran dengan mata hati, berapa ramai pula yang BERAMAL DENGAN APA YANG DIFAHAMINYA dari ayat-ayat Allah itu tadi?

itu belum dikira yang tak membaca dan langsung tidak reti membaca Al Quran walau di I.Cnya tertera "ISLAM".

berapa ramai yang tinggal akhirnya?
..tak perlu memberi jawapan, tapi cuba analisis kendiri~

tanyakan kepada diri, 
Al Quran itu sekadar untuk dimerdukan bacaan sahajakah?
hanya untuk dihafal dan dihafaz sajakah?!

diingatkan bersama,

Rasulullah s.a.w, tidak tinggalkan Al Quran dalam bentuk mushaf yg cantik-cantik seperti yang kita lihat hari ini,

tetapi Rasulullah s.a.w, mewariskan Al Quran di dalam sanubari para sahabat baginda! untuk diamal dan dipertahankan kemuliaan ayat-ayat Allah!

jangan sangka Islam akan gemerlap jika umat jauh dari 'CAHAYA'~

tanpa 'CAHAYA' apa akan jadi?
jawablah sendiri~

"Maka, berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada cahaya  (Al-Quran) yang telah Kami turunkan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." 

[QS; At Taghaabun(64): 8]





saudara dan saudari ku,,

kita jangan jadi zombie (orang yang telah mati hatinya) seperti yang Allah Azza wa Jalla firmankan;

"Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan."

[QS; Al An’am(6): 122]

Sunday, July 3, 2011

PERKONGSIAN: kontrakmu dengan Tuhan

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, 

[QS; Al Alaq (96): 1]



tatkala bayi mulus dilahirkan..

derai tangis, esak sayu kedengaran,,



mungkin si kecil amat takut sekiranya dia lupa akan kontrak yang telah dia ikat dengan Allah sebelum dia dilahirkan,,

resah dan gelisah jika hatinya kelak terpedaya dengan kerakusan mengejar kepalsuan dunia~

"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): 
"Bukankah Aku ini Tuhanmu?" 
Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." 

(Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: 

"Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (ketauhidan Allah)", 

[QS; Al A'raf(7): 172]



wahai diri,





bersyukurlah,
bersyukurlah kerana kau sudah dilahirkan dalam mengenal Islam..
laungan azan dan iqamah dialunkan sebaik sahaja kau dipangku bapamu,,

" Allahu Akbar, Allahu Akbar...."



jika kau hitung bintang di langit, takkan mampu kau samakan dengan bilangan tak terkira dan tidak ternilai nikmat yang Allah telah limpahkan kepadamu~


jangan kau sia-siakan segala nikmat yang Rabbul Izzati kurniakan,
berfikirlah tentang keagunganNya, seksaan nerakaNya, kenikmatan jannahNya..
tapi,

jangan pernah kau berfikir mengenai dzatnya, mempertikai kejadian dan ketentuanNya!

kita ini siapa?
kita cuma hamba, bila mana mengaku sebagai hamba..

jangan pernah mendabik dada berlagak tuan..

taraf paling mulia di sisi Allah s.w.t sebenarnya bagimu,,
adalah..

HAMBA ALLAH, Kuli suruhanNya!




namun,

apakah kau hanya ingin merasa manisnya dalam dakapan erat iman itu seorang diri tanpa berkongsi?

jangan tamak wahai kawan,,





syurga Allah itu amat luas, tiada istilah mampu menggambarkan keagungan syurgaNya~

kerana Allah Maha Agung lagi Maha Hebat!
dan Allah jualah matlamat kita selamanya~

PERKONGSIAN: Muhasabah bukan sekadar termenung..

Saban hari,
generasi berpotensi dibingungkan dan dikhayalkan dengan candu sejarah yang penuh pembohongan dan kedangkalan..



duduk di bangku kelas sambil minda terjumud dengan helaian-helaian sekular..
tanpa mengetahui hakikat sebenar,

belajar hanya untuk angguk tahu?
apakah beza seorang muslim mendalami ilmu dengan..
seorang kafir mendalami ilmu?

tidakkah terdetik di hati untuk membela agama Ilahi?

sesungguhnya Islam tidak pernah memerlukan kita, sebaliknya kitalah yang perlukan Islam untuk hidup dalam kemakmuran dan penuh adil di dunia fana ini..

hari demi hari, umat Islam makin jauh dari pesanan Tuhan,
di dada masih bersarang sikap pentingkan perasaan,
dengan angkuh bersembunyi dari kebenaran...


"Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan."


[QS; An Naml(27): 14]

Mengapa terlalu sibuk berdakwah?
dah tak ada kerja lain ke?
siapa kita? dan untuk apa kita dilahirkan celik melihat dunia?

"Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: "Mengapa kamu menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?"

 Mereka menjawab: "Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa."

[QS; Al A'raf(7): 164]


supaya manusia semuanya bertaqwa, takut dan patuh, cinta dan rindu hanya kepada Allah Azza wa Jalla!





mendakwahkan manusia..
kerna dakwah itu fitrah insani,,
bukan memanusiakan dakwah dengan kemahuan hawa nafsu,,

hasil tarbiyah dan dakwah yang penuh kasih sayang dari Rasulullah s.a.w, Islam bertapak teguh dan utuh selama lebih 1000 tahun..sebelum ia,

runtuh musnah~

dirempuh kedajalan sikap musuh Islam yang busuk hati.
pada 3 mac 1924, Kemal At Tarturk merobek kesucian agama Ilahi.


namun, adakah umat Islam hari ini benar-benar peduli?
sibuk menelaah lembaran sekular untuk cemerlang ujian duniawi.
tanpa mempeduli jika agama sendiri dikotori,
yang ingin dicari adalah 'makanan untuk kenyangkan perut sendiri',

apakah hidup ini cuma untuk berseronok-seronok saja?
apa yang hendak kita jawab di hadapan Allah Azza wa Jalla kelak?!


"pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan."

[QS; An Nur(24): 24]


benarlah sabda Rasulullah s.a.w...
umat baginda di akhir zaman diserang penyakit paling kronik iaitu cinta akan dunia dan TAKUT MATI..


Daripada Tsauban r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda;

"Hampir tiba suata masa di mana bangsa-bangsa dun seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang­orang yang hendak makan mengerumuni talam hidangan mereka".

Maka salah seorang sahabat bertanya  "Apakah dari kerana kami sedikit pada hari itu?"

 Nabi s.a.w. menjawab, "Bahkan kanu pada hart itu banyak sekali, tetapi kanu umpama buih di waktu banjir, dan Allah akan mencabut rasa gerun terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan mencampakkan ke dalam hati kamu penyakit 'wahan"'.

Seorang sahabat bertanya, "Apakah wahan itu hai Rasulullah?" 

Nabi s.a.w nenjawab,

"Cinta pada dunia dan takut pada mati".


ya, takut pada mati...

takut 'mati' harta..
takut 'mati' populariti..
takut 'mati' prestasi keduniaan..

takut kehilangan nilai dunia di sisi!
tetapi tidak takut 'kematian' iman dalam hati!?

nilailah diri sendiri,

adakah aku layak memasuku syurga Allah seandainya aku mati hari ini?



"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar."
[QS; Ali 'Imran(3): 142]