Monday, July 18, 2011

PERKONGSIAN: Fatamorgana Kehidupan

Dengan nama Allah


Dunia umpama air laut...
makin diminum ia, makin haus terasa..



makin dikejar kesenangan dunia, 
makin tidak puas rasanya...

saban hari,

manusia makin buas memburu dunia..
dengan pelbagai cara dan rencana...
pelbagai alasan dan hujah...

sudahlah wahai insan...

bernilai sangatkah kesenangan dunia ini jika dibandingkan kesenangan abadi di akhirat kelak?

Sungguh dangkal pemikiran jika hanya bercita-cita mengaut keuntungan dunia sedangkan amanah yang lebih utama dariNya dipinggirkan...

dunia..

memperolehinya membuatkan kita girang hati..
tidak dapat dunia, kita susah hati!

pernahkah kita susah hati jika sehari tidak membaca Al Quran?
pernahkah kita susah hati jika tertinggal solat malam?
pernahkah kita susah hati dengan keadaan umat Islam saban hari?

jika pernah..

sejauh mana kita mengekalkan usaha menyegarkan ia di dalam jiwa agar diterjemah menjadi bahasa amal dan pengorbanan?

pernahkah kita susah hati, jika gagal menjadi hambaNya yang mulia?!

apa yang kita selalu harapkan daripada kata-kata kita daripada manusia?

agar mereka kagum dengan kata-kata kita?
atau..

mereka makin dekat dan tunduk hanya pada Allah semata?

apakah kita hanya seronok membuat manusia terkesima dengan lenggok bahasa?

maka,
sampai bila-bila tidak akan wujud perubahan...
yang tua akan mati dan yang muda akan mewarisi kedangkalan yang tua..

sungguh sia-sia...

Apalah gunanya Rasulullah s.a.w dan para sahabat dan sahabiah r.a. berhempas pulas menyebar risalah Islam, risalah Tuhan kepada sekalian alam jika umat Islam hari ini masih mementingkan peruk nasi sendiri?

dan masih berfikir di dalam tempurung?

mengharapkan perubahan namun diri sendiri tidak mampu dikendali ke landasan Al Quran dan sunnah...

yang mengendali diri kita selama ini siapa?

nafsu?
atau..

wahyu?!

ketahuilah wahai insan,

engkau mempunyai akal yang sihat untuk berfikir....

hartamu menggunung kelak tidak mampu menyelamatkanmu dari kemurkaan Allah s.w.t..
kelak setiap 1sen akan dipertanggungjawabkan!

dunia ini tidak lebih daripada seekor bangkai kambing yang busuk!

+++

Jabir bin Abdullah r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berjalan melewati pasar sementara orang-orang berjalan di kanan kiri beliau.
Beliau melewati seekor anak kambing yang telinganya kecil dan sudah menjadi bangkai.
Beliau lalu mengangkatnya dan memegang telinganya, seraya bersabda :

 “Siapa diantara kalian yang mau membeli ini dengan satu dirham (saja)?”.
Mereka menjawab, “Kami tidak mau membelinya dengan apapun. Apa yang kami bisa perbuat dengannya?” Kemudian beliau SAW bertanya,
“Apakah kamu suka ia menjadi milikmu?”. Mereka menjawab, “Demi Allah, seandainya ia hidup ia adalah aib (cacat), ia bertelinga kecil, apalagi setelah ia menjadi bangkai?”. Maka beliau SAW bersabda,

“Demi Allah, DUNIA INI LEBIH HINA bagi Allah daripada bangkai ini dalam pandangan kalian.”
(HR Muslim)

+++

itulah dunia,
disimpan di dalam hati,
menjadikan hati bertambah busuk dengan kekufuran...

ingatlah wahai insan,

kemewahan harta itu hanya akan membuatkan dirimu makin mudah untuk ingkar kepada Allah s.w.t, sekalipun kita tidak menyedarinya...

kerana jelas firmanNya;

"Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatan, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya."

[QS; Saba' (34) : 34]



manusia yang diulit dengan kemewahan,
amat mudah untuk menjadi kufur..amat payah untuk bersyukur~

realiti sudah terbukti saban hari...
apakah kita tidak membuka mata hati?

negara-negara Islam sungguh mewah kini...
namun, apa gunanya kemewahan mereka itu untuk manfaat di jalan Allah s.w.t?

tidak lain hanya menambah kelalaian di dalam diri!
firman Allah s.w.t lagi;

"Bermegah-megahan telah melalaikan kamu
sampai kamu masuk ke dalam kubur.
Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),"

[QS; At Takaastur(102): 1-3]



lupakah kita bagaimana generasi para sahabat yang zuhud dengan kehidupan dunia?

apakah mereka miskin?
tentu sekali tidak!

mereka kaya tetapi mereka tidak bermewah-mewahan!
benar,
umat Islam perlu kaya...tetapi bukan bermatlamatkan kemewahan dunia...



pernah dengar nama  Sa’id bin Amir Al Jumahi?

seorang sahabat dan juga Gabenor di  sebuah negeri bernama Hims…
mengutamakan akhirat lebih daripada segalanya,kerana kezuhudannya menyebabkan namanya   tersenarai dalam senarai nama rakyat yang layak menerima zakat…
diberikan 9000 dinar oleh Umar r.a, sedinar pun tidak disimpan..malah kesemuanya diberikan kepada rakyat yang memerlukan..

boleh dikatakan, dapur rumahnya tidak pernah berasap kerana tidak pernah makan makanan yang dibakar…
sedangkan dia seorang pemimpin kepada rakyatnya!

-Sa’id bin Amir adalah orang yang membeli akhirat dengan dunia, dan ia lebih mementingkan Allah dan RasulNya melebihi selainnya-

(Ahli sejarah)




Itulah luar biasanya produk dakwah Rasulullah s.a.w.

Akhir kalam..
berfikirlah lebih jauh sebagai muslim yang berakal sihat,

dunia diambil sekadar perlu,
agar nafsu tidak membelenggu…

letakkan dunia di genggaman tangan, bukan di nurani…




Allah Maha Tahu.

No comments:

Post a Comment